Indonesia mengecam Israel atas sikap arogan negara Zionis itu. Bersama
12 negara lainnya, Indonesia juga berencana membawa insiden Ahad (5/8)
lalu ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Insiden yang membuat Indonesia dan 12 negara lainnya itu adalah
penolakan Israel terhadap mereka untuk masuk ke Ramallah, Tepi Barat.
Sedianya, negara-negara anggota Komite Palestina Gerakan Non-Blok (GNB)
akan menggelar konferensi di Ramallah, Tepi Barat, Palestina. Namun,
pertemuan itu gagal setelah Israel melarang sejumlah anggota delegasi
komite masuk ke Ramallah dengan alasan sejumlah negara anggotanya tidak
memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.
"Beberapa negara anggota, seperti Indonesia, Malaysia, Kuba, dan
Banglades, memang tak punya hubungan diplomatik. Akan tetapi, hal itu
aneh mengingat secara administrasi wilayah itu milik Palestina,” kecam
Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, Senin (6/8).
Padahal sebelumnya, negara-negara itu sudah pernah masuk ke Ramallah tahun 2002 lalu.
”Pengerasan sikap dan intoleransi Israel seperti itu bertujuan ingin
memperlihatkan kalau Israel-lah yang berkuasa,” kecam Marty.
Israel melupakan kalau sikap arogannya itu justru semakin menguatkan
keinginan negara anggota GNB untuk terus memperjuangkan peningkatan
status Palestina di PBB.
"Ini hanya memperkuat tekad kami untuk membantu rakyat Palestina dalam
pencarian mereka untuk memperoleh kedaulatan dan hak tak terbantahkan
mereka untuk memiliki negara," kata Juru Bicara Kementerian Urusan Luar
Negeri India, Sayid Akbaruddin di New Delhi. [IK/Rpb/Kmp]
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !